[VOCALOID][RANT?] Oni wo Karu Mono (Bonus Lirik + Terjemahan)

Shisen majiwareba atsuku yureru

Kokoro honoo no you ni …

Pembuka (?)

https://platform.twitter.com/widgets.js

AAAAUAUAUAUUUGHHHHH AKU NANGES MBAK HINAYUKKI TEGA MEMISAHKAN KAITO DAN MEIKO UNTUK YANG KESEKIAN KALINYA T_T oh oke ini bukan kalimat pembuka yang bagus TAPI AKU HARUS BILANG INI KARENA LAGU INI SUKSES MEMBUATKU MENGUCURKAN AIR MATA BODO AMAT POKOKNYA AKU NANGES AKU NANGES AGH.

Ahem.

Perasaanku

Sebagai bucin Hinayukki, aku selalu mengikuti twitter dia. Tentu saja dari situ aku tahu kalau waktu itu dia akan menggarap lagu duet Meiko dan Kaito (SETELAH 6 TAHUN LAMANYA yep memang selama itu), jadi aku cukup tertarik bagaimana hasil lagu duet ini. Aku bahkan pantengin twitternya walaupun nggak pencet bel notifikasinya. Dia upload beberapa gambar dan sample lagu. Di gambar-gambarnya, Hinayukki memberi caption “Karibito” untuk tokoh cowok, “Akaoni” untuk tokoh cewek. Waktu aku dengarkan sample-nya, aku merasa “uwau”. Makin penasaran dengan kedua tokoh ini.

Tapi satu hal yang cukup membuatku penasaran adalah tweet-nya yang berkata, “Menurutku Biru adalah main.” Lalu tweet berikutnya, “Liriknya merah sekali.” Dari situ aku berpikir, “Maksudnya Kaito mendominasi lagu ini tapi liriknya tentang Meiko?” Ada lagi. Hinayukki bilang di tweet lain, “Ini lagu cinta.” APA IYA? IYAKAH!? AKU AGAK SKEPTIS mengingat MBAK HINAYUKKI BIASANYA MEMISAHKAN KAITO DAN MEIKO AGH! T_T Tidak percaya? Tsugai Kogarashi mungkin menggambarkan pertemuan mereka berdua di musim gugur TAPI BAGAIMANA DENGAN IF-NYA, YAITU Kotonoha Tsuzuri!? Bagaimana dengan lagu lain seperti Futatsu no Monogatari yang mana Kaito dan Meiko bertemu dalam perjalanan lalu berpisah ke jalan masing-masing!? Bagaimana dengan Higashi no Akatsuki Nishi no Tasogare yang mana mereka berdua bagaikan bulan dan matahari yang terpisah jauh!? AKU MERASAKAN ADA YANG TIDAK BERES! TAPI AKU PENASARAN BAGAIMANA KETIDAKBERESAN INI BERLANGSUNG! UHAHAHAH!

Setidaknya rasa penasaranku terjawab pada tanggal 27 Februari. Ya, hari itu hari Kamis malam. Hinayukki posting lagu barunya yang berjudul Oni wo Karu Mono di twitter dengan menyertakan link YouTube. Tidak lupa ilustrasi Kaito dan Meiko Karibito dan Akaoni yang berdarah-darah. Aku langsung “UWAW” lalu menonton PV lagu itu. Yang cukup menarik adalah bagaimana Meiko Akaoni terbalik se-liriknya juga sehingga aku awalnya bingung bagaimana membaca liriknya. Kalau aku balik hapenya, nanti layarnya malah berputar mengikuti hapenya. Agh. Aku jadi memutar kepalaku (?).

Awalnya aku nggak nangis, sih. Tapi setelah berkali-kali aku menontonnya, aku mulai nangis. AAAAAAAAAGHHHHH AKAONIEEEEHHHHH KENAPA KAMU MATEK KENAPAAAAAHHHHH 😥 eh walau begitu aku sempat mengira kalau Karibito juga mati, lho. Ternyata tidak. Aku baca di Privatter-nya Hinayukki yang berisi tentang setting dan tokoh lagu ini, DAN AKU SEMAKIN YAKIN TERNYATA AKAONI SAJA YANG MATEK AAAAAGHHHHH MEIKO MATEEEEEEEEKKK KENAPA!!11!!1!!! T3T AGH INI LAGU MBAK HINAYUKKI YANG PALING MEMBUATKU MENETESKAN AIR MATA! Tokiwasurebito sama Kotonoha Tsuzuri mah lewat!

Lagu Paling Sadis yang Pernah Dibuat Hinayukki

https://platform.twitter.com/widgets.js

Yang aku sadari beberapa saat sesudah menonton PV-nya, gambar di videonya … nggak berdarah-darah. Eh? Yaah, aku sendiri nggak terlalu mempermasalahkan darah 2D, sih. Cuma kalau dilihat-lihat, agak ngeri juga sih ya. Hinayukki juga posting videonya di Nico Nico Douga, sama seperti video yang di YouTube sih, cuma dalam video versi NND ini ada ilustrasinya yang versi berdarah-berdarah di akhir video. Itupun warna darahnya disensor jadi hitam.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan soal berdarah-darahnya lagu ini (IYA, MAKSUDNYA “LIRIKNYA MERAH SEKALI” ITU MAKSUDNYA DARAH), Hinayukki upload mp3 lagu Oni wo Karu Mono di blog-nya dengan 2 versi: 1) Yang sound effect-nya LEBIH JELAS; 2) Yang sound effect-nya OFF. Aku download keduanya. IYA, KEDUANYA. SAKING BUCINNYA AKU SAMA LAGU INI. Waktu aku dengar versi SE on pakai earphone, rasanya ngeri-ngeri sedap gitu! Lebih parah dari efek suara guillotine di Aku no Meshitsukai! SERIUS ASLI GAK BOHONG AKU BAHKAN DENGAR SUARA CECERAN DARAHNYA DENGAN JELAS, LAS! Jadi kalau kalian nggak kuat sama suaranya, beruntunglah kalian karena Hinayukki posting mp3 lagu ini yang versi SE off!

Oke jadi aku harus lanjut ke mana ya?

Lirik lagu

Ah, lirik lagunya. Aku mencoba menerjemahkan lagu ini. Sambil nangis-nangis.

Continue reading

[RANT] Aku dan Komunitas VN Sejauh Ini

Visual Novel. Orang-orang biasa menyingkatnya sebagai VN, jadi aku sebut VN saja.

Selama ini, ketimbang bermain otome game, aku bermain bishoujo game. Aku sendiri heran kenapa. Mungkin karena cewek-cewek VN itu imut sekali. Ya, kali. Tapi aku juga (anehnya) mengincar protagonis yang ganteng, kok. Padahal kebanyakan bishoujo game itu protagonisnya punya rambut legend yang menutupi mata … apa-apaan aku ini. Menurutku cewek main bishoujo game itu nggak salah, sih. Toh ada juga cowok yang main otome game. Aku kurang tahu alasan cowok main otome game, mungkin karena protagonis otome game (biasanya disebut “heroine” juga sih) biasanya berwajah imut.

Aku juga mengikuti beberapa grup VN sebelumnya, tapi aku keluar karena beberapa alasan. Salah satunya … ya, tentu saja karena sepi. Yah, tapi setidaknya sekarang aku ikut sebuah komunitas yang bisa dikatakan ramai. Hanya saja, sampai sekarang pun lebih banyak cowok yang terbuka tentang hobinya yang main VN. Aku? Yah, terbuka juga, sih, walo nggak banyak VN yang aku mainkan. Jadinya, aku mulai sadar kalau selama ini aku seperti heroine otome game (?).

Sebenarnya, ada satu impianku yang susah terwujud. Apa itu? Memiliki circle fanartist VN di negeri ini. Susah, `kan? Habisnya, orang-orang di sini biasanya cuma penikmat VN. Ada sih yang punya andil kontribusi, tapi biasanya tim penerjemahan VN. Nggak ada yang fanartist, sayangnya. Padahal, kalau di Jepang fanartist VN itu ya terhitung banyak. Err, agak banyak. Mereka bikin merchandise dari VN-VN ternama, apalagi VN garapan key. Aku juga jadi ingin seperti mereka, tapi jualnya di sini, sih. Ya, ya, aku tahu kalau fanart VN kurang diminati di sini karena sedikit sekali penikmat VN ketimbang anime. Makanya, aku butuh circle fanartist untuk pendukung.

Bicara soal penerjemahan, sebenarnya aku senang karena mulai banyak terjemahan VN ke bahasa Indonesia. Sayangnya … (nah ini aku mau nge-rant agak panjang) kuantitas > kualitas. Dalam hal apa kualitas yang masih terasa kurang ini? Tata bahasa, ejaan, dan lain-lain yang PADAHAL cukup penting! JIWA POLISI BAHASAKU BERGETAR MEMBACANYA! Okelah, mungkin mereka ini bisa menerjemahkan dan aku kurang lebih paham maksud mereka, tapi bagaimana cara mereka dalam menyampaikannya kembali dalam bentuk cerita itu … aneh. Kalau dalam bahasa Jepang, istilahnya sih 違和感 (iwakan). Aku yakin waktu pelajaran bahasa Indonesia mereka ini ketiduran atau cabut ke kantin. Kalau nggak gitu, mungkin kurang referensi buku terjemahan yang terjemahannya oke.

Sejauh ini aku cuma membaca terjemahan Indonesia 9-nine Kokoiro dan Inochi no Spare. Aku agak memaksakan diri membaca Kokoiro, tapi nggak seterpaksa aku membaca Inochi no Spare (beda penerjemah). Kalau Kokoiro sih terjemahannya santai, terlalu santai dengan cara bicara sehari-hari. Sedangkan Inochi terjemahannya bisa dibilang kaku secara gaya bahasa. Karena aku punya jiwa polisi bahasa yang entah dari mana asalnya (mungkin karena ibuku sendiri orangnya puitis), mari kita lihat beberapa yang cukup aku permasalahkan di sini.

Continue reading